headlines

Semangat setiap hari akan tercermin jika kau selalu tersenyum dengan senyuman yang paling indah

Minggu, 22 Februari 2009

Bocah Nikahi Anjing Betina

Idih! Bocah Nikahi Anjing Betina

INILAH.COM, Bhubaneswar - Ketika mendengar kata pernikahan, yang terbayang di benak kita pastilah antara dua orang manusia dewasa. Pernah mendengar bocah dinikahkan dengan anjing? Di India, hal ini ternyata masih sering terjadi. Idih!

Sagula, bocah laki-laki berusia 1,5 tahun itu harus mengalami hal tersebut karena adat yang dianut sukunya. Ia bahkan baru menumbuhkan satu gigi di gusi bawahnya. Sudah jelas, arti pernikahan pun tak bakal dimengerti olehnya.

Apa sebab Sagula harus mengalami hal itu? Rupanya, penduduk Suku Munda yang tinggal di distrik Jajpur itu, percaya bahwa pertumbuhan anak-anak seringkali dibayangi oleh roh jahat.

Sehingga, mereka rentan terhadap serangan hewan buas seperti harimau yang populasinya cukup banyak di negara tersebut.

Untuk mencegah kutukan roh jahat dan mendapatkan berkah dari dewa yang melindungi suku di India Timur ini, maka tak jarang anak-anak harus dinikahkan dengan hewan. Harapan mereka, roh jahat akan pergi setelah upacara pernikahan.

"Kami melaksanakan pernikahan ini untuk menghalangi segala kutukan yang mungkin dialami anak ini dan seluruh penduduk desa," ujar ayah si bocah, Sanarumala Munda kepada suratkabar lokal yang dikutip BBC, Kamis (19/2).

Maka Sagula diarak oleh keluarga dan seluruh penduduk desa menuju kuil setempat. Disana, sebuah prosesi pernikahan diselenggarakan antara dirinya dengan anjing betina tetangganya, Jyoti. Seorang pendeta merapal mantra berbahasa Sansekerta untuk menyucikan ikatan keduanya.

Selepas seremoni, 'mempelai' wanita dibiarkan berkeliling di luar area tersebut. Tak ada yang mempedulikannya dan tak ada mas kawin yang diberikan kepadanya.

Bahkan, saat Sagula dewasa, ia bebas menikahi perempuan sesungguhnya tanpa perlu repot-repot mengajukan perceraian.

Setelah pernikahan berlangsung, penduduk desa pesta pora dengan makanan yang melimpah ruah. Minuman beralkohol juga disediakan, penduduk desa pun mabuk-mabukan. Mereka merayakan kebebasan dari kutukan roh jahat.

Hukum India tak mengatur pernikahan antara manusia. Namun demikian, ritual ini masih sering terjadi di desa pinggiran yang dihuni berbagai suku. Umumnya, mereka buta huruf dan tak terlalu mengerti perkembangan dunia luar. [vin]

di sunting dari http://www.inilah.com/berita/politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih komentar dong agar lebih baik dihari nanti